Senin, 08 Oktober 2012

mendengarkan dan didengarkan...

halo haloooo.....
hehehe, baru comeback setelah sekian lama menghilang dari arena tulis menulis ini..
sejujurnya, pengen banget setiap hari nulis, tapi apadaya, tugas kuliah berdatangan silih berganti (ahahaha..) jadi, sempet telantar deh ini blog-ku tercintah.. </3

well, kebetulan juga karena ada yang pengen disampein melalui blog ini. coba kita liat lagi judulnya... (brb keatas liat judul) yep, mendengarkan dan didengarkan. sepele sih sepertinya. mendengarkan orang lain yang berbicara, dan didengarkan, artinya kita yang berbicara. itu memang hak kita semua, diatur kok di UUD 1945 pasal 28F yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. " 

tentu maksud dari pasal diatas adalah keadaannya berimbang antara mendengarkan dan didengarkan. tapi guys, pernah nggak sih kita perhatiin, bahwa berlangsungnya komunikasi di sekitar kita itu sudah menyimpang. sejauh yang gue liat, semakin banyak dari kita (well, mungkin gue salah satunya) lebih banyak ingin didengarkan daripada mendengarkan. orang-orang merasa benar dan lebih pintar dari yang lainnya, sehingga hanya ingin didengar. so, who's the listener?

contoh yang mendasari gue nulis ini adalah temen-temen kuliah gue (oh well, one of them pasti baca ini dan gue siap2 disidang *terjun ke laut* ). jujur aja, gue selama ini gak terlalu deket sama mereka yang segerombolan gitu. kalo ke personal masih okelah. dan gue emang sengaja melakukan itu, karena gue emang gak suka banget sama kebiasaan mereka yang 'always make a noisy' dimanapun berada. bikin malu, iya gak sih? (oh, emosi :p) yang bikin ribut itu, diantara mereka gak pernah bener-bener hanya ada satu orang yang ngomong. pasti lebih dari satu. yang paling parah, semuanya ngomong!

dan berkaitan dengan judul ini, bahkan salah satu dosen pun pernah marah gara-gara ada salah satu mahasiswa di kelas gue (let's say he's A) yang sibuk manggil mahasiswa lain saat dosen itu sedang memberikan materi kuliahnya. kemudian kelas dibubarin 30 menit lebih awal, and you know what? si A ini tanpa merasa bersalah, sambil cengengesan keluar kelas dengan santainya. ampun, dimana sih tata kramanya?

dan kalo boleh jujuuuuuuur dari lubuk hati yang paling dalam, gue benci banget sama sikap mereka itu. tapi mereka gak pernah sadar. balik lagi ke awal, karena mereka gak pernah mendengarkan, bukan hanya soal ucapan, tapi peka terhadap lingkungan. they just wanna be the speakers. i dont know, the things that they speaks is important or not.